Tuesday, September 19, 2017

Teori Dasar Air Conditioner

AIR CONDITIONER SPLIT
Air Conditioner atau lebih dikenal dengan nama AC merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkondisikan suhu/temperatur udara dalam suatu ruangan atau dengan kata lain untuk menyejukkan suhu/temperatur udara dalam suatu ruangan yang disesuaikan dengan kondisi tubuh penghuni ruangan tersebut. AC disamping dapat menyejukkan suhu/temperatur udara juga dapat menjaga kebersihan udara dalam suatu ruangan, sehingga udara yang dihirup oleh penghuni ruangan tersebut dapat terjaga kebersihaan, kesehatan dan kenyamanannya. Bahkan akhir-akhir ini telah banyak diproduksi AC yang bisa membunuh bakteri atau virus yang bertebaran di udara dan ada juga AC yang bisa membunuh nyamuk penyebab demam berdarah.
SISTEM PENDINGINAN (REFRIGERATING)

Unsur-unsur penting yang diperlukan untuk menyelesaikan proses pendinginan dan pembentukan sistem pendinginan adalah seperti dibawah ini:
1.      KOMPONEN-KOMPONEN AC SPLIT
Pada dasarnya komponen AC dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu komponen utama, komponen pendukung, komponen kelistrikan dan bahan pendingin (refrigeran).
A.           Komponen Utama
Komponen utama merupakan komponen-komponen yang sangat vital dan harus ada dalam sebuah pesawat AC, komponen-komponen tersebut yaitu:

1.             Unit Kompresor
Unit kompresor AC terdiri dari motor penggerak dan kompresor (pompa) yang berfungsi untuk memompa dan mengedarkan bahan pendingin (refrigeran) ke seluruh bagian AC. Fungsi lainnya adalah membentuk dua daerah tekanan yang berbeda yaitu daerah dengan tegangan tinggi dan daerah dengan tekanan rendah.
Terdapat tiga jenis kompresor AC yang banyak beredar di pasaran yaitu:
1.             Kompresor Torak, terdiri daribeberapa bentuk gerak torak antara lain gerak torak legak lurus, gerak torak memanjang, gerak torak aksial (berlawanan), gerak torak radial dan gerak torak menyudut (berbentuk V).
2.             Kompresor Centrifugal, merupakan kompresor yang bekerja cukup tinggi efisiensinya tapi ukurannya cukup besar dengan tekanan yang rendah.
3.             Kompresor Rotary, terdiri dari rotor (bagian yang berputar) dan strator (bagian yang diam).
Ketiga jenis kompresor tersebut memiliki cara kerja yang berbeda namun prinsip yang sama yaitu memberi tekanan pada bahan pendingin (refrigeran) agar dapat mengalir (bersikulasi) dalam sistem atau seluruh bagian AC. Untuk lebih jelasnya bentuk fisik kompresor AC dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

2.             Unit Kondensor
Unit kondensor terdiri dari pipa-pipa berliku dan sirip-sirip pendingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu/temperatur bahan pendingin (refrigeran) dan mengubah wujudnya dari bentuk gas menjadi cair. Pada kondensor AC biasanya menggunakan udara sebagai media pendinginnya (air cooling condensor) yaitu dengan cara melepaskan sejumlah panas yang terdapat dalam bahan pendingin (refrigeran) ke udara bebas dengan bantuan kipas yang digerakkan oleh motor listrik (fan motor).

3.             Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama dalam sebuah pesawat AC yang berfungsi menurunkan tekanan bahan pendingin (refrigeran) dan mengatur aliran bahan pendingin (refrigeran) menuju evaporator. Fungsi pipa kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian yang berbeda tekanannya, yaitu bagian yang bertekanan tinggi dan bagian yang bertekanan rendah. Bahan pendingin (refrigeran) bertekanan tinggi sebelum mengalir melewati pipa kapiler akan diturunkan tekanannya, akibat penurunan tekanan tersebut menyebabkan penurunan suhu pada bahan pendingin (refrigeran). Selanjutnya pada pipa kapiler inilah bahan pendingin (refrigeran) mencapai tekanan atau suhu terendahnya (terdingin).

4.             Unit Evaporator
Unit evaporator terdiri dari sirip-sirip pipa dan blower yang berfungsi menyerap panas udara di sekitar ruangan dan mengalirkannya ke bahan pendingin (refrigeran), akibatnya bahan pendingin (refrigeran) setelah melewati pipa kapiler terjadi perubahan bentuk, dari bentuk cair menjadi gas.

B.            Komponen Pendukung
Komponen pendukung adalah komponen-komponen yang mendukung atau membantu kinerja dari komponen utama, tanpa komponen pendukung komponen utama tidak dapat bekerja dengan optimal. Komponen-komponen pendukung tersebut antara lain yaitu :
1.             Filter (Saringan)
Filter (saringan) atau disebut juga strainer berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh bahan pendingin (refrigeran) di dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena filter rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler, akibatnya sirkulasi bahan pendingin (refrigeran) menjadi terganggu. Biasanya kotoran yang mengganggu atau menyumbat sistem AC adalah serpihan karat dan serpihan logam.

Keterangan Gambar :  1. Tutup Pengaman     2. Sakelar Tekanan
                                    3. Kaca Pengontrol     4. Filter Penyaring       5. Sel Silica
2.             Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara baan pendingin (refrigeran) cairan yang bersuhu rendah dan campuran minyak pelumas evaporator, selain itu accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan pendingin (refrigeran) agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor.

3.             Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berfungsi untuk melumasi bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus atau rusak karena gesekan. Selain itu minyak pelumas berfungsi juga untuk meredam panas pada bagian-bagian dalam kompresor.
Sebagian kecil dari minyak pelumas ini bercampur dengan bahan pendingin (refrigeran) dan ikut bersikulasi di dalam sistem AC melewati kondensor dan evaporator, oleh sebab itu minyak pelumas ini harus memliki persyaratan khusus yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap suhu tinggi, memiliki titik beku yang rendah dan tidak menimbulkan efek negatif (merusak) sifat bahan pendingin (refrigeran) dan komponen AC yang dilewatinya.Secara spesifik syarat yang harus dipenuhi minyak pelumas adalah sebagai berikut :
1.             Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi dengan bahan pendingin (refrigeran) dan tidak memiliki sifat korosi.
2.             Tidak merusak logam khususnya tembaga pada suhu 121 derajat celcius.
3.             Tidak mengandung air, ter, thinner, lilin dan kotoran lainnya.
4.             Memiliki titik beku yang rendah, sehingga masih dapat bersikulasi melewati bagian yang bersuhu rendah.
5.             Tidak berbusa, sebab busa pada minyak pelumas dapat merusak katup kompresor dan menyumbat pipa kapiler.
6.             Mempunyai koefisien daya hantar yang rendah atau tidak menghantar arus listrik.
7.             Mampu melumasi baik pada suhu/temperatur tinggi maupun rendah.
4.             Kipas (Fan dan Blower)
Pada pesawat AC, fan atau kipas terletak di bagian kondensor (outdoor) yang berfungsi untuk mendinginkan bahan pendingin (refrigeran), sedangkan blower terletak di bagian evaporator (indoor) yang berfungsi untuk menghembuskan udara dingin ke seluruh ruangan. Sebenarnya penyebutan fan (kipas) pada bagian outdoor dan blower pada bagian indoor hanya untuk memudahkan mengingatnya, karena pada dasarnya kedua komponen tersebut mempunyai bentuk yang berbeda.
Fan (kipas) berbentuk bilah-bilah daun kipas dan blower berbentuk tabung bersirip (lihat gambar 2.7). Keduanya merupakan komponen yang berputar pada porosnya secara terus menerus ketika kompresor bekerja (dilaliri arus listrik), berputarnya kedua komponen tersebut karena digerakkan oleh motor listrik yang berbeda.

C.            Komponen Kelistrikan
Komponen kelistrikan adalah kumpulan dari beberapa komponen listrik dan elektronik yang diperlukan untuk mendukung kinerja dari komponen utama dan komponen penunjang. Jadi tanpa komponen kelistrikan niscaya komponen utama dan komponen penunjang dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Komponen-komponen kelistrikan tersebut antara lain yaitu :
1.             Thermistor
Thermistor merupakan alat pengatur suhu/temperatur dari kompresor, dengan demikian thermistor dapat mengatur kerja kompresor secara otomatis. Bila suhu/temperatur kompresor terlalu tinggi, maka secara otomatis akan mati dan bila suhu/temperatur kompresor telah turun, maka kompresor akan bekerja kembali, demikian seterusnya.
Biasanya thermistor dipasang pada bagian evaporator (indoor), thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang didesain dalam berbagai bentuk, ada yang berbentuk piringan, batangan dan butiran. Pada thermistor berbentuk butiran memiliki deameter sekitar 3 – 5 mm, kemudian beberapa butir thermistor tersebut dibungkus kapsul yang terbuat dari bahan kaca dan dipasang dua buah kaki (pin) terimnal. Karena ukurannya yang kecil, maka therimistor bentuk butiran ini mampu memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan suhu/temperatur. Thermistor ini merupakan jenis PTC (positif temperatur coefisien) yaitu semakin tinggi suhu/temperaturnya semakin kecil atau menurun nilai tahanannya.

Pada pesawat AC terdapat dua jenis thermistor yaitu thermistor temperatur ruangan yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu/temperatur dari hembusan evaporator ke dalam ruangan dan thermistor temperatur pipa evaporator yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu/temperatur pada pipa evaporator.
2.             PCB Rangkai Kontrol
PCB rangkaian kontrol merupakan rangkaian (kit) elektronik yang mengatur kinerja dari keseluruhan sistem AC. Dalam PCB rangkaian kontrol trediri dari beberapa macam komponen elektronik seperti thermistor, sensor, kapasitor, IC, trafo, fuse, switch, relay dan lain-lain. Fungsi PCB rangkaian kontrol inipun beragam mulai dari untuk mengontrol kecepatan blower, pergerakan swing, mengukur temperatur, waktu pengoperasian (timer) sampai menyalakan (On) dan mematikan (Off) pesawat AC.
3.             Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen listrik/elektronik yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, karena kapasitor akan melepaskan seluruh muatan listrik yang tersimpan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat. Besarnya muatan listrik yang dapat ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan dari kapasitas kapasitor dalam Farad (F) atau mikro Farad (μF).
Kapasitor yang digunakan pada pesawat AC ada dua macam yaitu starting capasitor dan running capasitor. Starting capasitor hanya dipakai pada saat start motor saja yang berfungsi untuk menambah kopel pada saat start motor, sedangkan running capasitor adalah kapasitor terpasang terus menerus baik pada saat start maupun pada saat motor sudah bekerja normal. Running capasitor ini berfungsi untuk memperbaiki faktor kerja (Cos φ), sehingga mengurangi pemakaian arus listrik pada motor penggerak.
Biasanya, pada pesawat AC jenis split terdapat 3 (tiga) start capasitor, yang berfungsi sebagai penggerak mula motor kompresor, motor blower dan motor fan (kipas). Kapasitor pada motor kompresor AC berfungsi sebagai penggerak kompresor pertama kali, sehingga besarnya kompresor akan menentukan besarnya nilai kapasitor yang dipasang. Pada motor kompresor AC bertenaga 0,5 – 2 PK memiliki start capasitor dengan kapasitas 15 – 50 μF, sedangkan pada motor blower dan motor fan (kipas) memiliki start capasitor dengan kapasitas 1 – 4 μF. Berikut ini data kapasitor motor kompresor AC berdasarkan kapasitas AC.
1.             Kapasitor 15 μF, untuk AC dengan kapasitas 0,5 PK,
2.             Kapasitor 20 μF, untuk AC dengan kapasitas 0,5 PK,
3.             Kapasitor 25 μF, untuk AC dengan kapasitas 1 PK,
4.             Kapasitor 30 uF, untuk AC dengan kapasitas 1 PK,
5.             Kapasitor 35 uF, untuk AC dengan kapasitas 1,5 PK,
6.             Kapasitor 40 uF, untuk AC dengan kapasitas 2 PK,
7.             Kapasitor 45 uF, untuk AC dengan kapasitas 2 PK,
8.             Kapasitor 50 uF, untuk AC dengan kapasitas 2,5 PK.
4.             Overload Motor Protector
Overload Motor Protector (OMP) merupakan alat pengaman motor penggerak kompresor AC yang bekerjanya dikendalikan oleh sensor panas bimetal. Batang bimetal inilah yang memutuskan dan menghubungkan aliran arus listrik secara otomatis ke motor listrik, dengan demikian ketika bimetal dilewati arus listrik terus menerus yang mengakibatkan panas tinggi atau kondisi kompresor terlalu panas, maka bimetal akan membuka sehingga arus listrik yang mengalir ke motor kompresor akan putus dan kompresor berhenti bekerja. Begitu juga sebaliknya, ketika suhu bimetal atau kompresor turun, maka bimetal akan menutup sehingga arus listrik akan mengalir ke motor kompresor dan kompresor akan bekerja kembali.
Penempatan OMP pada kompresor ada dua macam yaitu OMP internal (diletakkan di dalam kompresor) dan OMP eksternal (diletakkan di luar body kompresor). Biasanya OMP internal banyak digunakan pada mesin kompresor AC yang berkapasitas besar (1,5 – 2 PK), sedangkan OMP eksternal banyak digunakan pada mesin kompresor AC yang sedang (0,5 – 1 PK).
5.             Motor Listrik
Motor listrik pada sebuah pesawat AC biasanya ada tiga buah yaitu :
a.              Motor kompresor, yang berfungsi untuk menggerakan mesin kompresor. Ketika motor bekerja kompresor akan bekerja dan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin (refrigeran) menuju ke seluruh sistem AC. Pada umumnya motor kompresor dikemas menjadi satu unit dengan mesin kompresornya dan dilengkapi dengan sebuah start capasitor berbentuk tabung aluminium.
b.             Motor blower, yang berfungsi untuk menggerakan sirip-sirip blower pada evapaorator. Untuk membantu memaksimalkan putarannya, motor ini dilengkapi dengan sebuah start capasitor berbentuk kotak plastik hitam persegi.
c.              Motor fan (kipas), yang berfungsi untuk menggerakan kipas baling-baling (fan) pada kondensor. Seperti halnya pada motor blower, untuk membantu memaksimalkan putarannya, motor ini juga dilengkapi dengan sebuah start capasitor berbentuk kotak plastik hitam persegi.
D.           Bahan Pendingin (Refrigeran)
Pada umumnya bahan pendingin (refrigeran) adalah suatu zat yang bekerja sebagai cairan yang bergerak di dalam sistem AC dan bersirkulasi melalui komponen-komponen utama untuk memperoleh efek pendinginan dengan cara menyerap panas melalui ekspansi dan penguapan.
Bahan pendingin (refrigeran) merupakan suatu jenis zat yang mudah berubah bentuk dengan adanya perubahan tekanan dari cair menjadi gas atau sebaliknya dari gas menjadi cair. Refrigeran bersikulasi secara terus menurus di dalam sistem AC melewati komponen utama AC yang terhubung melalui pipa-pipa mulai dari kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator. Selama tidak ada kebocoran pada pipa-pipa sistem AC, jumlah refrigeran yang bersirkulasi tidak akan pernah berkurang.
          Beberapa merek refrigeran yang beredar di pasaran antara lain freon yang diproduksi oleh E.I.Dupont Denemours & Company (USA), genetron diproduksi oleh Allied Chemical Corporation (USA), frigen diproduksi oleh Hoescht AG (Jerman), arcton diproduksi oleh Imperial Chemical Industries (Inggris), asahi freon diproduksi oleh Asahi Glass (Jepang), forane yang diproduksi oleh Pasific Chemical Industri (Australia), daiflon diproduksi oleh Osaka Kinzoku Kogyo Jepang), ucon diproduksi oleh Union Carbide Chemical Corporotion (USA), dan isotron diproduksi oleh Pennsylvania Salt Manufacturing (USA). Di antara merekmerek refrigeran yang yang ada tersebut, freon adalah merek yang paling populer dan banyak digunakan di Indonesia.
          Di dalam sistem AC keberadaan refrigeran mutal diperlukan, jenis refrigeran yang umum digunakan pada sistem AC adalah refrigeran 22 atau biasa disingkat R- 22. Ada juga pesawat AC yang menggunakan R-410A, tetapi jumlahnya masih sedikit. Sebenarnya R-410A dimaksudkan untuk menggantikan R-22, karena R- 410A lebih ramah lingkungan (tidak merusak lapisan ozon), sementara R-22 dapat merusak lapisan ozon. Namun kita tidak bisa begitu saja menggantikan R-22 dengan R-410A, sebab ada beberapa komponen AC yang juga harus diganti yang akan berpengaruh pada kinerja sistem AC secara keseluruhan. Beberapa perbedaan mendasar antara R-22 dengan R-410A sebagai berikut :
1.             Refrigeran R-22:
1.             Mengandung hydro cloro fluoro carbon (HCFC) yang berisfat merusak lapisan ozon.
2.             Tekanan refrigeran (pipa hisap dan tekan kompresor) lebih kecil sekitar 50- 70% dari R-410A.
3.             Harganya murah dan mudah diperoleh di pasaran.
4.             Jenis oli kompresor menggunakan oli mineral.
5.             Kurang efisien dalam menyerap dan melepaskan panas.
6.             Kerja kompresor berlebihan sehingga cepat panas.
2.                  Refrigeran R-410A:
1.             Mengandung hydro fluoro carbon (HFC) yang tidak merusak lapisan ozon.
2.             Tekanan refrigeran (pipa hisap dan tekan kompresor) lebih besar sekitar 50- 70% dari R-22.
3.             Harganya mahal dan masih terbatas di pasaran.
4.             Jenis oli kompresor menggunakan oli sintetis.
5.             Lebih efisien dalam menyerap dan melepaskan panas.

6.             Kerja kompresor relatif lebih ringan sehingga tidak cepat panas.

Teori Dasar Air Conditioner

AIR CONDITIONER SPLIT Air Conditioner atau lebih dikenal dengan nama AC merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkondisikan suh...